REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Akademisi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta telah membuatkan rencana perbaikan kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten yang semula lokasi prostitusi terselubung disulap menjadi pusat kajian Islam dan kampung nelayan.
"Kami sudah mendapat paparan dari Prof Budi Pratikno dari UGM dan mengubah kawasan kumuh menjadi lebih baik," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Jumat (22/1).
Ahmed mengatakan kawasan Dadap merupakan perkampungan nelayan yang kumuh dan terdapat lokasi prostitusi maka perlu dirombak dan ditata secara baik. Namun kawasan Dadap yang seluas 12 hektare sebagiannya milik PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Padahal kawasan tersebut letaknya sangat strategis dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta serta dihuni ratusan nelayan. Sedangkan rumah yang dihuni nelayan itu dianggap tidak layak karena setiap tahunnya terjadi bencana air laut pasang atau rob.
Demikian pula infrastruktur jalan dan lingkungannya tidak memadai termasuk tidak ada penyediaan air minum yang layak untuk dikonsumsi. Menurut dia, agar kawasan Dadap tidak kumuh maka dibangun pusat kajian Islam, wisata kuliner dan pusat pendidikan.