REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SK, seorang mantan lesbi mengatakan aktivis LGBT sudah mulai menyusupi sekolah-sekolah menegah.
Karenanya, ia meminta orang tua dan pihak terkait mawas diri terhadap penyebaran LGBT di dunia pelajar. "Lesbi dan LGBT penyebarannya lebih cepat dari narkoba. Cek saja ke lapangan, hampir tiap hari ada lesbi baru," katanya di Jakarta, Sabtu (23/1).
Pelajar, kata dia, selama ini senang menjadi lesbi karena guyuran harta. Mereka bisa mendapatkan mobil, rumah, juga deposito.
Amel (nama samaran), seorang mantan lesbi selama 15 tahun mengatakan, penyebaran lesbi bukan lagi ke kampus. Tapi sudah ke sekolah-sekolah.
"Sudah naik tingkat, remaja sekarang bukan free sex lagi, tapi jadi LGBT. Salah satunya, lesbi," kata dia mengungkapkan.
Menurut Amel, kaum lesbi memiliki kelompok-kelompok. Tiap hari mereka menggelar pertemuan atau kongkow.
Sedangkan tiap bulan ada pertemuan rutin, disebutnya gathering. "Kalau gathering biasanya kita menyewa villa, ada ratusan lesbi kumpul."