Sabtu 23 Jan 2016 19:48 WIB

Masyarakat Diminta Terima Eks Gafatar yang Tobat

Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). (Antara/Jessica Helena Wuysang)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). (Antara/Jessica Helena Wuysang)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah kepala daerah di Jawa Timur meminta masyarakat bisa menerima mantan anggota aliran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bertobat dan menyatakan kembali hidup normal di tengah lingkungan asalnya.

"Harapan saya selaku kepala daerah, terima kembali mantan anggota Gafatar yang sudah menyatakan tobat dan kembali ke jalan benar," ujar Penjabat Wali Kota Surabaya Nurwiyatno, Sabtu (23/1).

Pihaknya mengaku berkoordinasi dengan sejumlah ormas Islam dan tokoh agama untuk memberikan pengertian ke keluarga, khususnya para mantan anggota Gafatar agar bertobat dan menyesal telah bergabung dengan aliran Gafatar.

"Tugas ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang memberikan pengertian agar memahami Al Quran secara utuh," katanya.

Hal senada disampaikan Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan Judianto yang mengaku siap membantu mencarikan solusi agar kembali diterima masyarakat, bahkan diakuinya sudah merencanakan program memulihkan mental para mantan anggota Gafatar.

"Kami sudah menyiapkan semuanya, termasuk apa yang harus dilakukan nantinya. Tapi untuk sementara masih dikumpulkan oleh Pemprov Jatim guna didata dan diidentifikasi kelengkapannya," jelasnya.

Setelah ditampung di Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim, lanjut dia, Pemkab Sidoarjo akan kembali mengumpulkannya selama tiga hari dua malam di satu tempat khusus untuk mendapat siraman rohani.

"Setelah dari Pemprov, kami mengumpulkan lagi mereka agar dibina oleh tokoh agama demi mengajaknya kembali hidup normal bersama masyarakat. Mereka ini korban dan harus mendapat pembinaan," katanya.

Seperti diketahui ratusan mantan anggota Gafatar asal Jawa Timur hari ini tiba di Surabaya, setelah dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat. Mantan anggota Gafatar ini akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement