REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salju tebal menutupi kawasan Washington D.C. pada Sabtu (23/1). Badai salju juga berpotensi melumpuhkan jalan raya, kereta api dan penerbangan di Pesisir Timur Amerika Serikat dari North Carolina ke New York.
Lebih dari 85 juta orang di sedikitnya 20 negara bagian diingatkan akan cuaca buruk di musim dingin. Warga sempat berbondong-bondong menghampiri toko dan menyimpan sediaan berbentuk makanan, air untuk bersiap diri menghabiskan akhir pekan di dalam rumah.
Sedikitnya enam orang meninggal dalam tabrakan-tabrakan mobil karena jalan raya yang ditutupi es di North Carolina, Kentucky dan Tennessee.
Para gubernur dari beberapa negara bagian termasuk New Jersey, Pennsylvania, Maryland, Virginia, North Carolina dan Georgia, serta walikota Washington memberlakukan keadaan darurat. Para pejabat memperingatkan warga untuk tidak mengemudi.
Kawasan-kawasan Washington dan metro Baltimore diperkirakan terkena dampak berat dari badai itu. Salju bisa setebal dua hingga tiga kaki, disertai angin berkekuatan 80 kilometer per jam sebelum angin badai terjadi pada Sabtu sore, menurut Dinas Cuaca Nasional (NWS).
Salju jatuh di bagian tenggara Pennsylvania, termasuk Philadelphia pada Sabtu pagi. Badai diramalkan bergerak ke utara menuju New York City Sabtu sore.
NWS mengatakan terlalu pagi untuk memberitahu apakah turunnya salju akan mematahkan rekor di sekitar Washington D.C. dan Baltimore. Frank Pereira, pakar meteorologi NWS, mengatakan pihaknya akan melihat hal siginifikan itu.