Ahad 24 Jan 2016 06:25 WIB

MTI: Keselamatan Masih Jadi Persoalan Transportasi di Indonesia

Rep: M. Nursyamsi/ Red: Citra Listya Rini
Kemacetan di Jakarta merupakan salah satu bentuk buruknya sistem transportasi di Ibukota Negara (ilustrasi).
Foto: Antara/Wahyu Putro
Kemacetan di Jakarta merupakan salah satu bentuk buruknya sistem transportasi di Ibukota Negara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Masyarakat transportasi indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, faktor keselamatan masih akan menjadi persoalan utama pada sektor transportasi tahun ini, baik angkutan darat, laut, maupun udara.

"Masalah keselamatan transportasi pada semua moda menjadi isu menonjol terkait dengan banyaknya kasus kecelakaan, baik yang melibatkan kereta api (KA), bus, kapal laut, maupun transportasi udara," kata Danang beberapa waktu lalu.

MTI menilai, peletakan batu pertama (ground breaking) terhadap sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi seperti pembangunan Tol Trans Sumatra, Trans Kalimantan, Trans Papua, pembangunan KA di Kalimantan, Sulawesi, yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperlihatkan komitmen Pemerintah untuk percepatan pembangunan infrastruktur transportasi nasional.

"Fenomena peletakan batu pertama infrastruktur transportasi yang diikuti sidak berkala oleh Presiden Jokowi itu perlu menjadi catatan, apakah ini hanya sekadar placebo delivery atau justru merupakan lecutan Jokowi kepada para pembantunya? Jika hanya placebo, pertaruhan politiknya trust menjadi distrust dan empat tahun ke depan akan panen masalah transportasi yang lebih besar," kata Danang.

Menurutnya, transparansi dalam perkembangan proyek infrastruktur sektor transportasi perlu diumumkan secara berkala.

"Jika berhasil meski tidak maksimal, tapi secara berkala dilaporkan ke masyarakat tentang pencapaian dan kendala-kendala yang dihadapi, dan tentunya berusaha maksimal pengatasinya, maka hasilnya akan jauh lebih baik," ujar Danang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement