Ahad 24 Jan 2016 08:45 WIB

‎Puncak Musim Hujan pada Akhir Januari-Februari

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan di Jakarta dan sekitarnya akan terjadi sepanjang Januari-Februari 2016. Untuk itu Pemprov dan warga Jakarta diminta mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana banjir.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan di Jakarta dan sekitarnya akan terjadi sepanjang Januari-Februari 2016. Untuk itu Pemprov dan warga Jakarta diminta mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak El Nino telah menyebabkan musim hujan terlambat dibandingkan normalnya. Cuaca kering bertahan dan hujan jarang turun. Bahkan, di beberapa tempat, khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, curah hujan terjadi penurunan.

Berkurangnya curah hujan menyebabkan kejadian bencana banjir, longsor, dan puting beliung hingga pekan ketiga Januari 2016, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan normalnya. Tercatat, ada 49 kejadian bencana hingga minggu ketiga Januari 2016.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, biasanya pada Januari merupakan puncak kejadian bencana hidrometeorologi yang seringkali mencapai ratusan kejadian. "Januari adalah bulan paling banyak kejadian bencana karena pada Januari juga merupakan puncak curah hujan sehingga memicu terjadinya banjir, longsor, dan puting beliung," katanya, Sabtu malam (23/1).

Dalam empat hari terakhir, banjir dan longsor terjadi di 14 daerah di Indonesia. Banjir terjadi di Kota Pati, Kota Singkawang, Kota Mojokerto, Kota Palopo, Sarolangun, Musi Rawas, Kampar, dan Kutai Kartanegara. Dua orang meninggal dunia, ribuan rumah terendam banjir, dan ribuan masyarakat terdampak akibat banjir.

Longsor juga terjadi di Kabupaten Kerinci, Kota Manado, Brebes, Banjarnegara, Bandung, dan Kuningan. Tercatat  tiga orang tewas, satu orang hilang, dan ratusan rumah terancam longsor.

Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan hujan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari dan Februari 2016. Meskipun saat ini El Nino masih berada dalam intensitas kuat, tetapi kondisinya terus meluruh dan diperkirakan akan memasuki fase netral pada bulan Maret atau April 2016.

Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. Ada 63,7 juta jiwa masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan, sedang, hingga tinggi dari banjir. Begitu juga 40,9 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah-daerah rawan, sedang, hingga dari longsor. "Mereka harus diselamatkan agar tidak terkena bencana," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement