REPUBLIKA.CO.ID, Jalanan di Manhattan identik dengan hiruk pikuk kota besar. Hari ini pemandangan padatnya jalanan dengan kendaraan serta lalu lalang orang tak tampak.
Jalanan Manhattan sepi. Di atasnya hamparan salju putih menyelimuti jalanan. Larangan bagi kendaraan pribadi bahkan dikeluarkan, menjadikan jalanan Manhattan hanya diisi pejalan kaki.
Kesepian itu namun dengan cepat diisi dengan turis yang tiba. Momen bersalju tebal ini dimanfaatkan turis untuk berfoto, membuat bidadari salju, juga manusia salju di tengah rintik salju Times Square. Momen yang membuat kedai kopi New York penuh dengan orang-orang yang butuh menghangatkan diri.
"Saya tidak pernah mau pulang," kata seorang gadis kecil yang bermain salju dengan riangnya di Times Square.
Warga New York juga tak ikut ketinggalan. Mereka menyerbu Central Park yang tertutup salju. Di sana warga asyik bermain lempar salju.
Selain suara riang warga dan turis yang bermain salju, yang terdengar selain itu adalah suara salju yang disekopkan dari jalanan, sesekali terdengar sirene polisi, dan bunyi mesin pembuang salju.
Di terminal bus Port Authority, sejumlah penumpang terdampar dan tunawisma berkumpul di bagian selatan kompleks. Mereka menununggu bus yang dibatalkan perjalanannya atau sebatas tertidur.
Di Penn Station, keberangkatan kereta Amtrak menunjukkan 11 perjalanan ditunda dari Amtrak dan New Jersey. Badai salju Jonas menjadi penyebabnya, dikutip dari Reuters, Ahad (24/1).