REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) membeberkan prediksi mengenai kondisi transportasi tanah air pada tahun ini. Ketua Umum Masyarakat transportasi indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, kondisi transportasi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya dimana faktor keselamatan masih menjadi isu utama yang perlu diperbaiki pemerintah.
"2016 merupakan momentum yang baik untuk pembenahan sektor transportasi secara menyeluruh, mengingat tahun ini adalah tahun kedua Kabinet Kerja mengimplementasikan program-program yang telah disusun berdasarkan visi-misi Presiden Jokowi," ujarnya dalam HUT MTI ke-20 di Jakarta, Kamis (21/1).
Ia menilai, keberhasilan pembangunan sektor transportasi lima tahun ke depan amat ditentukan oleh peletakan dasar pada tahun lalu dan dilanjutkan pada 2016 ini. Kesalahan meletakkan dasar-dasar pembangunan sektor transportasi pada tahun pertama hanya akan menghambat pencapaian hasil lima tahun ke depan.
Danang juga menilai, argumen Kementerian Perhubungan yang menyatakan penyerapan anggaran sebesar 72 persen di 2015 merupakan prestasi adalah kurang tepat. Menurutnya, dalam sistem belanja negara, APBN merupakan pemicu pertumbuhan berkualitas, dengan demikian penghematan keuangan negara bukan merupakan kinerja positif.
"Saat ini pemerintah daerah hanya mampu mengalokasikan 1 sampai 3 persen dari belanja APBD-nya untuk sektor transportasi, yang sebagian besar digunakan untuk memelihara infrastruktur jalan," katanya menambahkan.