REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Siswandi meminta masyarakat Jawa Tengah menerima kembali warga yang sempat tergabung organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Mantan anggota Gafatar ini akan kembali ke daerahnya masing-masing.
''Mereka juga saudara kita, tolong diterima dengan baik sebagai anggota masyarakat,'' pintanya, Ahad (24/1).
Saat melakukan penanaman pohon penghijauan di pinggir Sungai Bengawan Solo, Pangdam mewanti masyarakat jangan sampai melakukan penolakan atas kehadiran mereka ke kampung halaman.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, kata Siswandi, sudah menyatakan siap menerima kehadiran anggota Gafatar ke kampung halaman. Mereka akan pulang lewat pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Jajaran kodam bersama Kodam Polda siap melakukan pengawalan, pengamanan, hingga kampung halaman.
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Boyolali juga meminta masyarakat Boyolali menerima eks anggota Gafatar. FKUB menyebut, eks anggota Gafatar ini hanya korban sehingga jangan sampai dikucilkan.
“Rangkul mereka, jangan dikucilkan, mereka bukan teroris,” kata Ketua FKUB Boyolali, Habib Masturi.
FKUB juga mengutuk keras tindakan warga Kalimantan Barat yang telah membakar barak warga eks Gafatar dan melakukan tindakan anarkis. Peristiwa tersebut harusnya tidak perlu terjadi, apalagi menurut Habib, warga eks Gafatar ini tinggal di Kalimantan atas ijin bupati setempat.
''Yang teroris justru warga yang telah berbuat anarkis itu, rumah mereka dibakar, kan banyak anak kecilnya. Kasihan mereka harus kehilangan harta bendanya,'' kata Habib. (Baca juga: Ormas Tommy Soeharto Sindir Rapimnas Golkar).