REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Anggota senior Taliban Afghanistan mengatakan, Taliban ingin dihapus dari daftar hitam PBB. Hal ini diajukan sebagai syarat sebelum mempertimbangkan bergabung kembali ke meja perundingan damai untuk mengakhiri perang saudara 15 tahun.
Setelah berbulan-bulan memburuknya pertempuran, Afghanistan dan negara tetangganya berusaha mengembalikan negosiasi ke jalurnya. Tapi anggota Taliban mengatakan kepada Reuters, bahwa kelompok tersebut bisa berpartisipasi jika Dewan Keamanan PBB membatalkan resolusi yang membekukan aset dan membatasi perjalanan para tokoh senior Taliban.
"Kami menyampaikan kepada mereka, pertama-tama hapus kami dari daftar hitam PBB dan izinkan kami secara bebas bepergian ke seluruh dunia dan kemudian baru kami akan pertimbangkan mengenai pembicaraan damai," kata anggota Taliban yang berbicara dengan syarat anonim.
Afghanistan pada 2010 mengatakan PBB telah setuju menghapus sejumlah anggota Taliban dalam daftar hitam, yang memutuskan hubungan dengan Alqaidah, dari daftar hitam PBB. Ini dilakukan dalam upaya membantu Afghanistan untuk menggelar pembicaraan yang melibatkan pemberontak. Dari 20 daftar nama yang diserahkan pemerintah Afghanistan, lima orang telah dihapus dari daftar.