REPUBLIKA.CO.ID, NEWS SOUTH WALES -- Sejumlah pasien epilepsi anak yang resisten dengan obat akan segera memiliki akses ke obat-obatan berbahan dasar ganja. Obat ini terbukti mampu mengurangi gejala epilepsi.
Obat farmasi bernama, Epidolex, saat ini masih dalam tahap percobaan dan belum mendapat persetujuan penuh dari otoritas, namun pemerintah telah memutuskan Bulan Maret mendatang akses terhadap skema pengobatan terhadap Epidolex akan diberlakukan.
Tahun lalu, Pemerintah NSW telah mendekati perusahaan farmasi yang membuat obat ini, yakni perusahaan farmasi GW yang berbasis di Inggris untuk mengujicobakan obat mereka di NSW.
Pru Goward, Menteri Riset Medis mengatakan skema obat Epidolex ini merupakan kabar bagus untuk keluarga yang memiliki anak penderita epilepsi dan resisten terhadap obat.
"Keluarga ini sangat putus asa,” kata Goward baru-baaru ini.
"Ketika anak-anak mereka mengalami serangan epilepsi puluhan bahkan ratusan kali dalam sehari, mereka kerap mengalami kerusakan otak,”
"Anak-anak penderita epilepsi tentu saja hidupnya akan mengalami gangguan, mereka tidak bisa membaca atau menulis dan kesulitan untuk bersekolah,”
"Mereka tidak bisa bermain dengan teman-temannya yang lain karena kondisinya sangat lemah,”
Perusahaan farmasi GW mengatakan obat epidolex yang sudah diujicobakan secara internasional dapat diberikan tanpa dampak psikologis dari merokok ganja.
Obat-obatan yang digunakan saat ini untuk mengobati epilepsi memiliki dampak sampingan bagi pasien anak-anak, termasuk tidak mampu mengatur suhu tubuh dan dampak negative lainnya seperti kerusakan pada ingatan dan fungsi hati.
Penggunaan Epidolex ini merupakan bagian dari percobaan subsidi obat-obatan senilai $3,5 juta yang diumumkan Pemerintah NSW bekerjasama dengan GW Pharmaceuticals, yang meliputi serangkaian ujicoba pertama di dunia obat lainnya, CBDV, atau cannabidivarin.
New South Wales juga tengah melakukan percobaan obat-obatan dibuat dari ganja untuk pasien dewasan yang mengalami penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Goward mengatakan segera setelah obat-obatan ini disetujui penggunaannya, dia yakin obat tersebut akan segera tersedia di seluruh Australia dalam kurun waktu 3 tahun.
Skema akses tambahan obat-obatan ini akan dimulai Bulan Maret mendatang.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement