REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin meyakini keberadaan kapal pengangkut ternak sapi yang dialokasikan oleh Kementerian Pertanian akan mempercepat konektivitas antar daerah. Selain itu, harga sapi di tingkat produsen akan lebih kompetitif dan di tingkat konsumen akan mudah terjangkau.
“Pemerintah pusat harus memberikan dukungannya kepada pemerintah daerah dalam rangka percepatan konektifitas sehingga harga sapi di tingkat produsen kompetitif dan ditingkat konsumen juga terjangkau,” ujarnya di Kota Mataram, Ahad (24/1).
Menurutnya, kapal pengangkut ternak sapi tersebut akan mendorong NTB terus menjadi salah satu sentra peternakan sapi dengan populasi yang sudah mencapai satu juta ekor sapi. Tidak hanya itu, dirinya berharap kebijakan pemerintah bisa searah dengan kebijakan pemerintah daerah.Pemprov NTB mendukung upaya pemerintah pusat untuk memperbaiki tata niaga peternakan terutama sapi.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Agung Hartono mengaku tiga pelabuhan siap untk melaksanakan proses bongkar muat sapi yang menggunakan kapal pengangkut ternak. Ketiga pelabuhan itu adalah Pelabuhan Badas, Bima dan Lembar. Sementara itu, untuk jasa pelabuhan bongkar muat sapi yaitu Rp 3.000/ekor dan tenaga bongkar sekitar Rp 35 ribu/ekor.
Kementerian Pertanian mengalokasikan kapal ternak khusus sapi Nusa Tenggara Barat kapasitas 500 ekor. Kapal tersebut akan mulai berlayar pada awal Februari 2016 dengan rute NTT-NTB dan Pulau Jawa. Alokasi kapal itu diberikan dengan tujuan mengurangi biaya transportasi dan perdagangan ternak.