REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur SDM dan Umum Pelindo III, Toto Heli Yanto menyatakan siap mendukung upaya promosi terhadap Kampung Lawas Maspati. Toto menyatakan, Pelindo III telah membangun gedung serbaguna di tengah permukiman warga Kampung Lawas Maspati. Kini Pelindo III semakin bersemangat mendukung warga. “Pelindo III turut aktif mempromosikan adanya kampung ini ke para turis kapal pesiar (cruise) internasional yang sandar di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, untuk singgah ke Kampung Lawas Maspati,” jelasnya dalam siaran pers Ahad (24/1).
(Baca Juga: Wali Kota Risma Luncurkan Kampung Wisata Berbasis Masyarakat).
Kebanyakan turis cruise yang umumnya lanjut usia, dia mengatakan, cenderung menyukai berkunjung ke lokasi bersejarah di Indonesia. Berkunjung ke tempat-tempat seperti itu bagi mereka eksotik dan bertautan dengan sejarah mereka sendiri.
Tak berhenti sampai di situ, Pelindo III juga siap memberi suntikan modal untuk pengembangan usaha rumahan para warga. Warga Kampung Maspati memiliki sejumlah produk unggulan, seperti sirup buah markisa, minuman tradisional cincau, dan aneka produk kerajinan tangan berupa hiasan, souvenir, hingga pakaian.
“Kami harap dana yang didapat warga dari pengelolaan wisata dapat disisihkan untuk modal usaha. Program Kemitraan (pinjaman lunak) dari Pelindo III dapat mendukung permodalan agar semakin berkembang, sehingga warga semakin mandiri dan Kampung Maspati tetap lestari,” ujar Toto.
Segala potensi wisata di Kampung Maspati sudah terbukti menarik wisatawan, termasuk di antaranya belasan wisatawan mancanegara asal Korea Selatan yang hadir pada festival tersebut. Mereka adalah peserta Program Pengenalan Budaya dan Bahasa di Surabaya (Surabaya Cultural and Language Immersion Program) yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya dan Tourism Promotion Organization (TPO). "Diharapkan usai mengikuti program ini, para peserta dapat turut mempromosikan Surabaya, termasuk juga keramahtamahannya," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meresmikan kampung wisata itu.
Salah satu peserta, Seo Yein, mengungkapkan banyak pengalaman yang diperolehnya selama di Kota Pahlawan. Termasuk saat ia mencicipi aneka produk jajanan lokal Kampung Maspati. Cemilan olahan daun lidah buaya (Aloe vera) menurut dia sangat enak. "Rasanya enak. Ini juga merupakan hal baik, karena warga bisa membuat produksi rumahan dengan mudah dan tentunya juga dapat penghasilan tambahan," ujarnya.
Festival Kampung Lawas Maspati disemarakkan dengan aneka kegiatan menarik. Seperti permainan tradisional, pasar kuliner lokal, dan napak tilas sejarah rumah kuno. Selain itu ada juga penampilan grup musik patrol yang terdiri dari bocah-bocah Maspati yang memainkan lagu-lagu dengan diiringi alat musik seadanya seperti galon dan tong bekas.
Pada malam harinya sajian musik keroncong dan pertunjukkan ludruk menghibur warga yang rindu akan hiburan rakyat di tengah gemerlap metropolitan Kota Surabaya yang semakin modern. “Mari mampir ke Kampung Maspati, merasakan berada di Surabaya tempo dulu,” kata Sabar, Ketua RW VIII, kampung Lawas Maspati berpromosi.