REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Atap dua ruang kelas SDN Cangkring II, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, ambruk, Ahad (24/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Tidak ada korban jiwa karena peristiwa itu terjadi saat aktivitas sekolah sedang libur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika.co.id, peristiwa itu bermula dari hujan yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Cantigi dalam dua hari terakhir. Hal tersebut menyebabkan genteng yang terbuat dari tanah liat menjadi lembab hingga membuat kerangka baja ringan yang diduga rapuh tidak dapat mengimbangi beratnya genteng.
Akibatnya, kerangka dan kuda-kuda baja ringan menjadi ambruk. Genteng-genteng yang ada di atasnya pun berjatuhan dan pecah berserakan di lantai ruang kelas. Padahal, bangunan kelas tersebut baru direhab pada 2013 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Moh Ali Hasan, saat dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, mengaku terkejut. Dia pun akan memanggil UPTD Pendidikan Kecamatan Cantigi untuk menelusuri lebih dalam penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
''Nanti saya akan panggil Kepala UPTD Pendidikannya, bagaimana awal kejadiannya, apa penyebab kejadiannya dan siapa yang mengerjakannya,'' kata Ali.
Kapolsek Cantigi, Iptu Sukarma melalui Kanit Reskrim, Aiptu Tasim membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya pun akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya atap bangunan ruang kelas di SD itu.
''Nanti kita akan panggil beberapa pihak yang berhubungan dengan peristiwa tersebut,'' ujar Tasim.
Tasim menyatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa karena para pelajar SDN Cangkring II sedang libur. Namun, peristiwa tersebut menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dipastikan mengalami kendala dan merugikan pelajar serta masyarakat Desa Cangkring.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi.