REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Terpilih Surabaya Tri Rismaharini bersama Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, Toto Heli Yanto, meluncurkan destinasi wisata eksotik, Kampung Lawas Maspati, di Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/1).
Peresmian tersebut sekaligus menandai penyelenggaraan Festival Kampung Lawas Maspati 2016. Perhelatan tahunan tersebut diselenggarakan secara swadaya oleh warga kampung itu sendiri.
"Pemerintah Kota Surabaya sangat mendukung pengembangan destinasi wisata yang berbasis masyarakat atau dikelola mandiri oleh warga. Akan terus dikembangkan dan diintegrasikan dengan destinasi wisata lain, sebagai sebuah paket kunjungan agar lebih menarik," kata Risma usai acara.
Lorong-lorong Kampung Maspati sejak dari dahulu sudah menjadi saksi sejarah panjang Kota Surabaya. Ada banyak tempat bersejarah di sana, mulai dari rumah yang dulunya sekolah desa pada masa pendudukan Belanda yang disebut Sekolah Ongko Loro (angka dua). Kemudian ada bangunan bekas pabrik roti milik Haji Iskak yang juga pernah menjadi dapur umum kala pertempuran bersejarah, 10 November 1945. Bangunan tersebut sejak tahun 1958 hingga kini beralih fungsi menjadi Losmen “Asri” dengan tegel dan arsitektur antiknya. Masih banyak bangunan peninggalan kolonial lain dengan langgam arsitektur khas Indis hingga ekletis (campuran) di sana.