Senin 25 Jan 2016 02:15 WIB

Pukul 1.00 WIB, Jenazah Putra Menteri Susi Selesai Dimakamkan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ilham
Foto almarhum Panji Hilmansyah (31 tahun) putra Mentri Kelautan dan Perikanan di rumah duka di Jalan Merdeka, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Senin (18/1).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Foto almarhum Panji Hilmansyah (31 tahun) putra Mentri Kelautan dan Perikanan di rumah duka di Jalan Merdeka, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Senin (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Jenazah putra Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Panji Hilmansyah tiba di Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran pada Ahad (24/1) sekitar pukul 22.30 WIB. Menteri Susi sendiri tiba di Pangandaran sejak Ahad (24/1) pagi.

Usai dishalatkan di Masjid Besar Al Istiqomah Pangandaran pukul 00.00 WIB, jenazah dibawa dari masjid ke lokasi pemakaman keluarga di Uyeng Pangandaran. Lokasi pemakaman tidak terlalu jauh dari masjid tempat almarhum dishalatkan.

Meski sudah larut, ratusan warga Pangandaran ikut menyaksikan prosesi pemakaman Panji. Prosesi pemakaman selesai sekitar 01.00 WIB, Senin (25/1).

"Saya dan warga lainnya menunggu datangnya jenazah dan ikut berduka atas meninggalnya Panji," kata seorang warga Pengandaran yang ikut ke pemekaman, Yana (48 tahun). (Jenazah Putra Menteri Susi Dishalatkan di Masjid Besar Pangandaran).

Yana juga mengaku kehilangan sosok Panji. Sebab, Panji selama ini terkenal dengan peringainya yang baik dan ramah kepada tetangga.

Panji meninggal di Naples, Florida, Amerika Serikat pada Senin (18/1) pada usia 31 tahun. Di sana Panji sedang sekolah penerbangan. Proses pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia dari Amerika cukup lama. Hal ini membuat kerabat dan keluarga almarhum menanti-nanti kedatangan jenazah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement