Senin 25 Jan 2016 11:46 WIB

Pemkot Bina Delapan Remaja Peniru Gerakan Shalat

Gerakan shalat (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gerakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Kota Bengkulu melakukan pembinaan terhadap delapan remaja yang masih duduk di bangku sekolah karena berfoto meniru gerakan shalat dan mengunggahnya di media sosial.

Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda di Bengkulu, Senin (25/1), mengatakan anak-anak yang melakukan kesalahan harus dibimbing agar kembali pada norma-norma positif."Bukan dengan menghakimi mereka, tetapi memberikan nasihat dan memberikan pemahaman pada mereka mana perilaku yang benar dan mana yang menyimpang," kata dia.

Sanksi dan hukuman, tidak sepenuhnya membuat anak-anak sadar terhadap kesalahan. Bertindak tegas kata wakil wali kota tidak dengan cara-cara yang membuat anak trauma. "Bukan dengan cara seram sehingga mereka takut, mari kita meluruskan pemahaman mereka dengan senyum," katanya.

Beberapa hari sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu mengecam sejumlah remaja berfoto dengan pose meniru gerakan shalat yang dilakukan di tengah keramaian pusat Kota Bengkulu. Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Bengkulu, Zulkarnain Dali mengatakan tindakan dari delapan remaja itu bisa dikategorikan sebagai pelecehan agama.

(Baca: MUI Kecam Pelecehan Gerakan Shalat).

"Kalau shalat itu ada syarat rukun dan cara yang sesuai aturan. Tempat harus suci serta menghadap kiblat," kata dia. Empat dari delapan remaja mendatangi MUI Provinsi Bengkulu didampingi orang tua untuk meminta maaf atas tindakan tidak patut itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement