REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekolah Muslim Putri Bolton (BMGS) di Inggris menjadi satu-satunya sekolah di luar London yang menembus peringkat sepuluh besar raihan nilai ujian akhir sekolah (GCSE).
Ketika dievaluasi bersama sekolah-sekolah dengan setidaknya 30 persen siswa berada di kalangan kurang mampu, sekolah Muslim tersebut menempati peringkat ketiga. Hasil ujian siswa-siswa mereka mengesankan, walau sekolah tersebut tergolong sederhana.
“Kelas kami penuh, koridor sempit, fasilitas olahraga kami terbatas,” ujar Kepala Sekolah BMGS, Idrish Patel.
Patel tidak merendah, tidak melebih-lebihkan. Bahkan sekolah binaannya tersebut tidak memiliki dapur. Namun prestasi sekolah yang berlokasi di Bolton tersebut patut diacungi jempol.
Pada 2015, 83 persen siswa sekolah tersebut meraih lima atau lebih angka mutu A+ sampai C. Termasuk perhitungan nilai dalam mata pelajaran bahasa inggris dan matematika.
Sebanyak 32 persen dari keseluruhan siswa tidak mampu meraih hasil yang lebih tinggi lagi.Ujian sertifikasi siswa di sekolah ini dimulai sejak awal tahun terakhir mereka bersekolah, dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada siswa. Jika di tahun kedua siswa sudah merasa siap untuk menjalani ujian, sekolah memfasilitasi tanpa memberikan batasan.
Selain itu kunci kesuksesan BMGS membina siswanya adalah hubungan antara warga sekolah yang kuat, baik itu siswa, orangtua murid, guru, serta staf sekolah.
Prioritas sekolah memastikan guru-guru memiliki keseimbangan dalam bekerja. Begitupula murid-murid, pada hari Jumat mereka pulang lebih cepat sehingga siswa mendapatkan waktu akhir pekan lebih panjang dari kawan-kawan mereka di sekolah lain.
“Tidak peduli apakah sekolah Muslim ataupun non-Muslim, sebagai seorang warga negara Inggris, saya mengharapkan semua orang sukses, tanpa mempedulikan kelas, agama, atau di mana mereka hidup,” tambah Patel.
Patel pun berharap mampu mempertahankan prestasi BMGS. Juga jika ada dana, membangun kantin baru.