REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makin merebak dan vulgarnya perilaku seks menyimpang LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) telah memunculkan kekhawatiran Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI). Mereka mendukung media massa yang membongkar merebaknya LGBT di kalangan generasi muda.
Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir mengatakan, menjadi satu di antara banyak elemen masyarakat yang mendukung dan mengapresiasi langkah media massa membongkar merebaknya LGBT di kalangan generasi muda.
Menurut dia, sikap media massa mengangkat isu ini sudah tepat. Menurutnya, banyak kelompok masyarakat yang prihatin dan khawatir LGBT ini sudah menjadi kelaziman di tengah masyarakat. "Saya bangga dan apresiasi langkah media massa yang ingin membongkar ancaman LGBT ini di masyarakat Indonesia," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (25/1).
Perkembangan LGBT sudah sangat memprihatinkan. Kelompok pendukung dan pelaku LGBT ini sudah berani secara terang-terangan tampil di publik, bahkan sudah merambah ke dunia pendidikan dan generasi muda Indonesia.
"Apa yang diangkat media menguak ternyata LGBT itu telah menyebar dan menjadi ancaman, itu legal dan benar. Legal dan benar merujuk pada aturan moral, agama, dan budaya keindonesiaan kita," ujar dia. Bahtiar menilai, memang tetap harus ada media yang berani melawan anti-LGBT ini di tengah mulai tolerannya masyarakat perkotaan dan kelompok pendukung penyimpangan seksual ini.
Ia mengusulkan perlunya media mitra masyarakat, instansi agama, dan pemerintah menguak kelompok-kelompok yang pro-LGBT ini, yang kemudian dilaporkan agar ditindak secara moral atau pidana. "Kita mengapresiasi langkah tersebut, menjadikan masyarakat, orang tua, dan pemerintah lebih waspada bahwa moral generasi muda harus terus dijaga lebih baik," kata dia.