Senin 25 Jan 2016 14:35 WIB

BNN Tangkap Jaringan Narkoba di Pedesaan

Barang bukti narkoba, ilustrasi
Barang bukti narkoba, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali menangkap sepuluh orang tersangka yang merupakan jaringan pengedar narkoba yang menyasar sejumlah desa di Kabupaten Buleleng.

"Ini sudah lama menjadi incaran kami. Jaringan ini memang menyasar desa," kata Kepala BNNP Bali, Brigadir Jenderal Putu Gede Suastawa di Denpasar, Senin (25/1).

Untuk jaringan Sidatapa, petugas menangkap tujuh orang tersangka di antaranya berinisial DM, HF, MY, LG yang ditangkap di rumah DM di Desa Sidatapa, Kabupaten Buleleng pada 23 Januari 2016. Saat ditangkap, tersangka DM kedapatan tengah mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu.

Dari tangan DM, petugas menemukan satu paket sabu seberat 0,76 gram bruto. Dari pengembangan tersangka tersebut, petugas akhirnya menangkap tiga orang lainnya yakni berinisial ID, AL dan JY di salah satu rumah di Jalan Ki Barak Panji Sakti, Singaraja. "Di lokasi ini kami menyita 9,59 gram yang sudah dibungkus dalam 28 paket sabu," katanya.

Selain penangkapan tersangka itu, petugas juga menangkap tersangka berinisial NMD di Jalan Raya Mambal, Kabupaten Badung dengan barang bukti berupa sabu seberat 0,5 gram bruto di dalam saku celananya.

Setelah dikembangkan, petugas menangkap tersangka lain berinisial NS di Banjar Roban, Kecamatan Gianyar, petugas menemukan 14 paket sabu seberat 6,95 gram bruto di saku celananya. Tanpa diduga, tersangka lain yakni berinisial NEP, datang ke rumah NS dan saat digeledah, petugas menemukan sembilan paket sabu seberat 6,2 gram bruto, tiga plastik sabu seberat 12,49 gram bruto dan tiga butir ekstasi seberat 1,41 gram bruto.

Total keseluruhan jumlah narkotika yang ditemukan petugas dari jaringan Desa Sidatapa dan jaringan Badung-Gianyar sebanyak 37,95 gram. Suastawa menjelaskan bahwa dengan temuan barang bukti berupa alat timbangan dan pemecah sabu, mengindikasikan bahwa dua jaringan yang diduga saling berkaitan itu adalah pengedar pedesaan.

Hingga saat ini, petugas BNN masih memeriksa para tersangka termasuk memilah peran para tersangka. "Kami masih kembangkan dugaan apa jaringan ini memiliki bandar yang sama atau lain," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement