Senin 25 Jan 2016 14:49 WIB

SBY Dianggap Berkontribusi dalam Perkembangan Ekonomi Hijau

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: SBY
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dianugerahi gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (25/1). Gelar ini diberikan untuk SBY atas sumbangsihnya di bidang ekonomi.

Pada sidang terbuka penganugerahan yang digelar di Aula Barat ITB, SBY menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul 'Kontribusi Sains dan Teknologi Terhadap Ekonomi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan'.

Karya ini dibuat SBY atas keprihatinannya terhadap ancaman kerusakan lingkungan di tengah perkembangan ekonomi yang sedemikian pesat. Alam yang semakin rusak oleh keserakahan manusia yang terus berlomba dalam peningkatan ekonomi.

Menurutnya masalah ini merupakan isu global yang serius. Gaya hidup ekonomi manusia yang semakin boros. Menyebabkan krisis yang mengancam kelestarian lingkungan "Ini memunculkan benih-benih konflik. Nilai perilaku cara dan gaya hidup umat manusia membuat bumi berada dalam krisis," kata SBY dalam penyanpaian orasi ilmiahnya.

Melalui karya tersebut, ia ingin mengajak masyarakat Indonesia dan internasional untuk menerapkan ekonomi hijau dalam pengembangan kemajuan. Sebagai upaya menjaga kelestarian demi ekonomi berkelanjutan ke depannya.

Ekonomi hijau menurutnya tidak hanya mencari keuntungan belaka. Tapi juga meningkatkan tarf hidup dan kesejahteraan sosial dengan mengurangi resiko kerusakan lingkungan. Mengingat lingkungan berperan penuh pada ekonomi berkelanjutan ke depannya.

Ketua tim promotor penganugerahan gelar doktor kehormatan, Benedictus Kombaitan mengatakan Presiden Indonesia ke-enam itu telah memberikan banyak kontribusi tehadap pembangunan ekonomi. Perkembangan ekonomi yang dilakukan pun tak sembarang. Tetap mengacu pada keseimbangan lingkungan yang harus dijaga.

"Keterlibatan Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono mendukung pembangunan ekonomi menjadikan tata kota yang direncanakan dengan mementingkan lingkungan hidup. Ini menunjukan komitmen yang kuat mencapai tujuan pemerintahan yang tak melupakan kelestarian lingkungan," kata Benedictus dalam pidato pertanggungjawaban yang dibacakannya dalam acara penganugerahaan.

Selama karirnya, SBY dinilai telah dikenal luas tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional akan pemikirannya tentang trilogi pembangunan abad ke-21. Yakni mengusung tiga prioritas yaitu pertumbuhan (growth), keadilan (equity), dan keberlanjutan (sustainability).

Rektor ITB Kadarsyah Suryadi menilai SBY sangat pantas mendapatkan gelar doktor kehormatan. Karya ilmiah yang telah ditelurkan Ketua Umum Partai Demokrat itu dianggap sebagai panduan untuk merubah tatanan hidup perekonomian menuju kesejahteraan masyarakat.

"Karya besar SBY telah memandu perubahan tatanan hidup dunia ke arah kesejahteraan. Sejalan dengan visi ITB menuju kesejahteraan bagi semesta ke depan," ujar Kadarsyah.

Dengan pemberian gelar doktor kehormatan, katanya, SBY resmi menjadi alumni ITB. Karyanya pun akan terus menjadi panduan dan dikembangkan dalam ilmu sains dan teknologi.

Pada acara ini hadir pula istri SBY, Ani Yudhoyono didampingi anaknya Edi Baskoro Yudhoyono serta menantunya. Hadir pula mantan wakil presiden Indonesia Boediyono beserta istri serta mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Tak ketinggalan datang juga para politisi Partai Demokrat seperti Ruhut Sitompul, Dede Yusuf, Nurhayati Ali Asegaf.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement