Senin 25 Jan 2016 15:15 WIB

Masih Ada 1700 Eks Gafatar yang Belum Dipulangkan dari Kalbar

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
 Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1).  (foto: Nico Kurnia Jati)
Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1). (foto: Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Arief Sulistyanto mengatakan, lebih dari setengah eks anggota Gafatar telah dipulangkan dari Kalimantan Barat.

Pemulangan tersebut dibantu oleh TNI AL yang mengerahkan empat KRI untuk mengevaluasi mantan anggota Gafatar ke Pulau Jawa.

''Saat ini, jumlah warga yang sudah dipulangkan sebanyak 2500 orang. Jadi tersisa 1700 orang lagi,'' kata Arief, saat menghadiri rapat kerja Kapolri dengan Komisi III, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyelidikan. Dari penyelidikan tersebut, Kepolisian mendapatkan banyak temuan yang dapat dikembangkan.

Hanya saja, dirinya tidak ingin berkomentar lebih jauh soal temuan apa saja yang didapat Polda Kalbar.  Namun, ia mengungkapkan telah menemukan buku-buku Kilah Abraham, yang dibawa oleh Ahmad Musadeq.

Selain itu, Polda juga menemukan dokumen-dokumen Gafatar yang berencana membuat sebuah negara. ''Yang pasti, kegiatan mereka (Gafatar) bukan hanya di Kalbar, tapi juga ada di luar wilayah Kalbar,'' ujarnya.

Arief menurutkan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Gafatar adalah membentuk kelompok tani, serta ibadah-ibadah yang bersifat pribadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement