REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Persediaan labu darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi mulai menipis. Dampaknya, PMI meminta rumah sakit untuk membawa donor pengganti untuk bisa mendapatkann labu darah.
"Hari ini stok kita sangat sedikit," ujar Direktur Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Sukabumi, Titin Malikatun Andadari kepada wartawan Senin (25/1).
Kelangkaan ini biasa terjadi pada momen awal tahun baru. Selain awal tahun, kata Titin, kesulitan mendapatkan labu darah juga terjadi pada waktu bulan puasa dan lebaran.
Pada awal 2016 ini stok labu darah yang tersedia di PMI Sukabumi mencapai 35 labu yang terdiri atas semua golongan darah. Untuk mengatasi kelangkaan ujar Titin, PMI mengambil labu darah dari jejaring UDD daerah lain.
Langkah lainnya yakni mengimbau ke rumah sakit (RS) agar keluarga pasien menyiapkan donor pengganti.
Diakui Titin, jumlah permintaan labu darah yang meningkat misalnya untuk pasien DBD. Di mana, peningkatannya sekitar 12 persen dibandingkan sebelumnya.
Titin menerangkan, pembuatan labu darah untuk DBD memerlukan perhatian khusus terutama faktor pembekuan darah.
"Pembuatannya agak berbeda dengan labu darah biasa yang diambil langsung uji saring," cetus dia.
Lebih lanjut Titin mengungkapkan, dalam satu tahun jumlah kebutuhan labu darah di Sukabumi mencapai sekitar 14.100 labu. Bila dirata-ratakan jumlah kebutuhan per bulannya sebanyak 800 hingga 1.200 kantong darah.