Senin 25 Jan 2016 17:20 WIB

Ratusan Mantan Anggota Gafatar Jalani Program Rehabilitasi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1).  (Republika/Wihdan)
Sejumlah eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beristirahat di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (24/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 118 pengungsi mantan anggota Gerakan Gafatar ditempatkan di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur. Mereka bakal menjalani sejumlah program rehabilitasi sebelum kembali berbaur dengan masyarakat.

Kepala PSBI Bangun Daya 2 Cipayung, Harjanto menuturkan, instansinya saat ini terus melakukan pendampingan kepada para mantan anggota Gafatar yang ditampung di pantinya. Pendampingan itu mencakup konseling tatap muka (face to face) dengan para pengungsi serta program trauma healing untuk anak-anak mereka.

"Di samping itu, kami juga memberikan pembekalan wawasan kebangsaan, agama, dan sosial budaya kepada mereka," ujar Harjanto saat ditemui di Jakarta, Senin (25/1).

Ia mengungkapkan, ada 23 pekerja sosial dan psikolog yang dilibatkan dalam program pendampingan pembinaan bagi para mantan anggota Gafatar itu. Menurut rencana, program tersebut akan berlangsung hingga 4-5 hari ke depan.

Menurut catatan, dari 118 mantan pengikut Gafatar yang ditampung di PSBI Bangun Daya 2 Cipayung, sebanyak 61 orang di antaranya adalah pengungsi dewasa. Sementara, sisanya yang 57 orang lagi masih anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun.

Para pengungsi tersebut ditempatkan di PSBI Bangun Daya 2 Cipayung sejak Sabtu (23/1) lalu, setelah dipulangkan dari Mempawah Kalimantan Barat pascainsiden pembakaran kamp Gafatar di daerah itu oleh warga setempat.

Berdasarkan pantauan, anak-anak balita dari para pengungsi eks pengikut Gafatar tampak asyik bermain di lingkungan panti dengan riang gembira. Mereka juga mendapat berbagai hiburan dan materi kebangsaan dari petugas panti seperti layaknya di taman kanak-kanak (TK).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement