Senin 25 Jan 2016 21:12 WIB

Hari Gizi Nasional, PKPU Adakan Edukasi Gizi di 8 Wilayah

Hari Gizi Nasional, PKPU Adakan Edukasi Gizi di 8 Wilayah
Foto: Dok: PKPU
Hari Gizi Nasional, PKPU Adakan Edukasi Gizi di 8 Wilayah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari.‎ Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU melaksanakan berbagai kegiatan edukasi gizi di 8 wilayah di Indonesia Senin (25/1).

PKPU menyelenggarakan berbagai bentuk edukasi masyarakat tentang gizi di berbagai wilayah binaan. Kegiatan edukasi yang dilakukan terdiri dari kampanya gizi di masyarakat, lomba balita sehat, lomba masak makanan sehat, penyuluhan gizi, dan kunjungan ke rumah keluarga balita untuk konseling keluarga.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Tenjo Bogor, Desa Sujung Serang, Kelurahan Namosain Kupang, Desa Sesela Lombok, Jeneponto Sulawesi Selatan, Desa Keteguhan Lampung, Solo dan Desa Tritip Kalimantan Timur.

Pada tahun 2025-2035 diperkirakan oleh banyak narasumber menjadi tahun emas bagi Indonesia. Sebab pada tahun tersebut akan terjadi fenomena bonus demografi, yaitu fenomena dengan jumlah kelompok usia produktif lebih banyak dari kelompok usia non produktif.

Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi jelang bonus demografi adalah penduduk harus berkualitas, terserap dalam pasar kerja, meningkatnya tabungan di tingkat rumah tangga serta meningkatnya perempuan yang masuk dalam pasar kerja.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014 telah membahas penataan pada segala bidang dalam rangka meningkatkan kualitas SDM termasuk kemampuan IPTEK dan penguatan daya saing perekonomian. Namun kondisi saat ini dinilai masih harus banyak menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah yang menunjang persyaratan jelang bonus demografi tersebut.

Kita ketahui bersama bahwa para calon kelompok usia produktif pada masa tersebut salah satunya merupakan balita pada masa kini. Namun yang disayangkan kondisi balita pada saat ini berada dalam kemelut kekurangan gizi yang mencapai 19,6 persen (2013) prevalensinya.

Angka tersebut lebih buruk dari tahun 2007 dengan prevalensi 18,4 persen. Faktor kemiskinan akhirnya berimbas kepada sulitnya mendapatkan makanan layak, pola asuh yang buruk serta pendidikan yang rendah.

Oleh karena itu perlu adanya kontribusi dari seluruh pihak dari berbagai lapisan masyarakat untuk peduli terhadap permasalahan tersebut secara holistic.

Peran serta kita dalam menjaga 1000 hari pertama kehidupan secara baik akan membantu mencerahkan masa depan Indonesia. PKPU mengambil peran dalam membangun kemandirian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui Program Sahabat Gizi Kita (SAGITA). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement