REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menempati posisi tertinggi dalam survei elektabilitas calon gubernur pilihan masyarakat DKI dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. Survei dilakukan atas 12 nama calon yang dinilai layak menjadi orang nomor satu di Ibu Kota tersebut.
Setelah Basuki atau akrab disapa Ahok menduduki peringkat satu, dengan perolehan 43,25 persen, di posisi kedua ada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang mendapatkan 17,25 persen. Selanjutnya, ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebanyak 8 persen dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dengan 4,25 persen.
Selanjutnya di posisi ke-5 dan ke-6 ada Hidayat Nur wahid dan Tantowi Yahya dengan perolehan yang sama yaitu 4 persen. Berikutnya ada Abraham Lunggana atau dikenal dengan Lulung sebanyak 3,75 persen, Nachrowi Ramli 3,75 persen, Alex Noerdin 1,25 persen, Djarot Saiful Hidayat 1,25 persen, dan di posisi terakhir ada Djan Faridz dengan Djan Faridz dengan 0,25 persen.
Sementara, untuk tingkat popularitas. perolehan Ahok cukup besar, yakni 94 persen. Di posisi kedua, ada Tantowi Yahya yang mendapatkan 84 persen. Berikutnya, ada Ridwan Kamil 71,25 persen dan Abraham Lunggana dengan 69,25 persen.
Ahok dinilai masih populer karena kepribadian dirinya dibanding dengan aspek seperti prestasi, kinerja, dan apa saja yang telah dilakukan selama memimpin DKI Jakarta. Namun, banyak yang juga merasa puas dengan metode kepemimpinan dirinya setelah meneruskan tugas dari gubernur sebelumnya Joko Widodo (Jokowi).