Selasa 26 Jan 2016 14:08 WIB

Pelaku Bom Bunuh Diri di Kamerun Tiga Orang

 Serangan bom bunuh diri.
Foto: Reuters
Serangan bom bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID,  YAOUNDE -- Sebanyak 32 orang tewas pada Senin (25/1) sesudah setidak-tidaknya tiga pelaku meledakkan diri di pasar di Kamerun utara, yang sering disasar kelompok Boko Haram dari Nigeria.

Kepolisian mengatakan pelaku menyerang pasar di desa Bodo di dekat perbatasan dengan nigeria dan menjadi salah satu serangan paling mematikan di utara sejak 2013. Gubernur wilayah itu, Midjiyawa Bakari mengatakan 32 orang tewas dan 86 lagi terluka.

Laporan sebelumnya menyebutkan tiga pelaku melancarkan serangan bom bunuh diri namun sumber setempat mengatakan terdapat empat wanita muda pengebom. Hampir 1.200 orang tewas sejak 2013 saat kelompok Boko Haram menyerang bagian paling utara Kamerun.

"Secara keseluruhan, 1.098 warga, 67 orang tentara dan tiga polisi tewas dalam sejumlah serangan kelompok Boko Haram," kata menteri komunikasi Issa Chiroma Bakary pada awal bulan ini.

Pada saat itu, para pejabat mengatakan terdapat lebih dari 30 serangan bunuh diri yang disalahkan kepada kelompok Boko Haram, yang telah menyatakan aliansinya dengan kelompok bersenjata ISIS.

Pada tahun ini terdapat serangan yang terjadi hampir tiap hari, sejumlah di antaranya didukung oleh adanya penyerbuan.

Pada Ahad, empat orang yang beribadah tewas dalam sebuah bom bunuh diri di sebuah masjid desa Nguetchewe yang berada di bagian utara, hanya beberapa hari setelah adanya serangan serupa di masjid utara lainnya yang menewaskan 12 orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement