REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga kredit per Februari 2016. Menyusul kedua bank BUMN tersebut, BRI akan menggelar rapat Alco untuk menentukan besaran suku bunga yang akan diturunkan.
Corporate Secretary BRI, Hari Siaga menjelaskan, penentuan penurunan bunga kredit akan dilakukan pada awal Februari.
"Mekanisme penurunan suku bunga kan harus melalui rapat Alco (Asset Liability Committee), baru pada awal Februari ini kita mengadakan rapat Alco,"kata Hari Siaga saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (26/1).
Hari memastikan dari hasil rapat tersebut akan ada penurunan suku bunga. Hal ini menyusul diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) sebesar 25 basis poin pada 14 Januari lalu.
Kendati begitu, Hari masih belum mengungkapkan segmen apa yang akan diturunkan suku bunganya.
"Kita lihat nanti, yang pasti kan sekarang suku bunga KUR sudah sembilan persen. Nanti yang komersial kan nanti pinjaman juga secara bertahap akan turun juga," kata Hari.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, BNI akan menurunkan suku bunga kredit sebesar 25 basis poin, sama seperti besaran penurunan suku bunga BI rate. Rentang suku bunga kredit BNI saat ini berada di kisaran 12 persen hingga 13 persen. Sehingga dengan penurunan suku bunga pada Februari mendatang, rentangnya berada di antara 11,75 persen hingga 12,75 persen.
Sementara itu, Senior Vice President Non Subsidized Mortgage and Customer Lending Division Bank Tabungan Negara (BTN), Suryanti Agustina mengatakan, BTN akan menurunkan suku bunga KPR per Februari mendatang. Besaran penurunan suku bunga tersebut akan berada di bawah angka 10 persen.