Selasa 26 Jan 2016 15:39 WIB

Jika Enggan Direvitalisasi, Metro Mini Diprediksi akan Bangkrut

Rep: c33/ Red: Karta Raharja Ucu
 Angkutan bus Metro Mini menunggu penumpang di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).  (Republika/Wihdan)
Angkutan bus Metro Mini menunggu penumpang di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Selasa (22/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesulitan merevitalisasi metro mini, membuat Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Andri Yansyah menawarkan tiga opsi penyelesaian kepada para pemilik bus berwarna biru oranye tersebut.

"Opsi pertama, ada lelang untuk rupiah per kilometer ke RKPP. Siapapun nanti keluar kita ambil. Kedua, pemilik dan sopir nempel di operator yang lolos RKPP seperti Kopaja. Ketiga, bikin perusahaan baru," kata dia menjelaskan kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).

Namun Andri mengakui opsi kedua sulit dilakukan. Sebab, pemilik Kopaja menyatakan akan lebih fokus membenahi internalnya, ketimbang ikut membenahi metro mini.

(Baca Juga: Kadishub DKI Akui Sulit Revitalisasi Metro Mini)

Di sisi lain, Andri mengatakan tidak ada target dalam pembenahan metro mini. Ia mengembalikan semuanya kepada niat baik pemilik metro mini. Tapi, ia mewanti-wanti jika tidak ingin revitalisasi, maka metro mini akan bangkrut dengan sendirinya.

"Saya dan Pak Ahok tidak pernah targetkan metro mini gabung atau tidak (dengan Transjakarta). Yang saya targetkan tambah bus taruh di trayek mereka (metro mini) biar mereka bubar sendiri," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement