Selasa 26 Jan 2016 17:07 WIB

Ada 50 Ribu Eks Gafatar di Seluruh Provinsi di Indonesia

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Achmad Syalaby
 Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1).  (foto: Nico Kurnia Jati)
Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1). (foto: Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bekas ketua umum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful Tumanurung mengungkapkan, ada sebanyak 50 ribu orang eks anggota Gafatar yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Mahful mengklaim, aktivitas para eks Gafatar di Kalimantan tak berlangsung tertutup dari masyarakat sekitaran lokasi. Mereka cenderung menghabiskan keseharian untuk bertani di lahannya sendiri. Karenanya, dia mengaku heran dengan aksi pembakaran.“Sama sekali tidak. Kita cuma fokus bertani dari pagi sampai petang, sehingga habis waktu kami hanya untuk bertani,”katanya. 

Dia menyesalkan terjadinya aksi pembakaran dan perusakan terhadap permukiman warga eks Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, serta di Samboja, Kalimantan Timur, beberapa waktu silam. Dia juga mengaku berada tak jauh dari lokasi kejadian saat peristiwa tersebut terjadi. 

 “Saya ada di sekitar lokasi itu. Saya tak mau memperjelas di mana, tapi saya ada di sekitar lokasi itu, tetap memantau teman-teman berada. Saya takut mereka tidak tenang, terpancing emosinya,” kata Mhaful Tumanurung di kantor LBH Jakarta, Selasa (26/1).

Mahful menegaskan, pihaknya tak terima dengan pemulangan para warga eks Gafatar dari Kalimantan ke Jawa. Dia menjelaskan, aset yang dimiliki eks Gafatar di dua kabupaten tersebut cukup besar, yakni mencapai miliaran rupiah, dan masih produktif.  

Untuk itu, kata dia, para eks warga Gafatar sebaiknya dikembalikan lagi ke Kalimantan melalui skema transmigrasi mandiri. Mereka bisa kembali menjalankan aktivitas pertanian seperti semula. Lahan yang mereka tinggali di Kalimantan luasnya mencapai ribuan hektare.

“Dalam rangka tetap ikut serta membangun kedaulatan pangan dan kesejahteraan hidup kami, maka kami menyambut positif dan siap mengikuti program transmigrasi ke wilayah Kalimantan Timur dan atau Kalimantan Utara,” ucapnya.

Secara keseluruhan, eks anggota Gafatar berjumlah lebih dari 50 ribu orang. Itu belum termasuk jumlah simpatisan Gafatar. Menurut Mahful, mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement