REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui bahwa munculnya paham aliran sesat dan penyebaran radikalisasi menjadi tanggung jawab Kementerian Agama. Pihaknya pun telah membuat posko-posko untuk memantau dan mengendalikan penyebaranpaham tersebut.
"Kami sudah bangun pusat krisis di Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujar dia dalam rapat dengan Komite III DPD, Jakarta, Selasa (26/1). Selain itu Lukman mengingatkan ancaman serius adanya penyebaran ISIS di Indonesia. Terlepas dari adanya paham keagamaan yang disebarluaskan.
Dia menjelaskan, paham ini telah mengancam sendi-sendi berbangsa dan bernegara. Mereka juga semakin serius menyebarkan paham menggunakan teknologi informasi.
Anak-anak muda saat ini mencari informasi tidak lagi melalui media cetak tapi lebih banyak menggunakan gawai. Informasi secara bebas pun bisa dapatkan dari media sosial berbeda dengan media cetak dan televisi yang masih dapat dikendalikan dan disensor.
Menurutnya, mereka merekrut banyak anggota lewat online. Ini memang membutuhkan peran serius dari pemerintah khususnya Kementerian Agama. Ajaran agama berperan penting agar mereka merasakan esensi dan substansi menjadi manusia yang dimanusiakan. Sehingga tidak perlu untuk terjerumus kepada aliran sesat dan radikalisasi. N Ratna Ajeng Tejomukti