REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH. Ahmad Satori Ismail mengingatkan bahayanya lesbian gay biseksual dan transgender(LGBT) di Indonesia. Dia mengingatkan agar masyarakat jangan longgar terhadap perilaku penyimpangan seksual ini.
Ia berharap masyarakat Indonesia bisa tetap kukuh dan konsisten menolak LGBT. Sedikit saja masyarakat goyah pendiriannya, maka akan berdampak panjang bagi masyarakat Indonesia.
"Muslim dan masyarakat Indonesia harus tetap kokoh dan bentengi keluarga. Sekali goyah dan dibuka keran LGBT, rusak keagamaan dan keindonesiaan kita," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (26/1).
Menurut dia, gelombang pihak yang ingin menggoyahkan pendirian masyarakat Indonesia sangat kuat untuk menolak perilaku seks menyimpang ini. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan beberapa dekade lalu.
Perilaku seks menyimpang ini sudah ada sejak zaman Nabi, yang dijelaskan bagian dari perbuatan setan. "Setan tidak akan berhenti, bahkan hingga perilaku ini dilegalkan sekalipun hingga manusia benar-benar sudah berperilaku menyimpang dan jatuhlah azab," ujarnya.
Kekhawatiran ini wajar. Dia menjelaskan, ketika media mulai membongkar satu per satu praktik terselubung kelompok pendukung dan pelaku LGBT mulai banyak suara yang mendukung perilaku menyimpang tersebut.
Karena itu, Satori berharap masyarakat Indonesia, bukan hanya muslim sadar mengapa perilaku LGBT ini perlu ditolak. Pelaku LGBT seharusnya diberikan penyadaran agar kembali kepada fitrahnya sebagai manusia.