REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Priyo Budi Santoso menilai wajar jika bila mantan Ketua Umum Golkar, termasuk Aburizal Bakrie pada akhirnya didaulat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.
"Aburizal Bakrie menurut saya memenuhi kualifikasi (menjadi Ketua Dewan Pertimbangan). Tinggal nanti peserta Munaslub menghendakinya atau tidak, saya kira peluangnya terbuka saja," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/1).
Menurutnya seluruh mantan Ketua Umum Golkar merupakan tokoh inti yang dihormati dalam internal Partai Golkar dan biasanya akan menduduki jabatan Dewan Pertimbangan.
Namun demikian, Priyo tidak sepakat apabila kewenangan Dewan Pertimbangan akan diperluas, sebab jaman sudah berubah.
"Wacana memperluas jabatan Dewan Pertimbangan sah saja, tapi hendaknya jangan kita kembali seperti jaman sebelumnya ketika Dewan Pembina begitu kuasanya dibawah kepemimpinan pak Harto. Pak Harto itu lain, dia itu wibawanya luar biasa, tapi sekarang sebaiknya jangan terlalu berlebihan seperti jaman orde baru," jelasnya.
Sebelumnya dalam Rapimnas Golkar, kubu Aburizal Bakrie memutuskan akan menyelenggarakan Munaslub selambatnya Juni 2016 mendatang. Aburizal sendiri menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum dalam Munaslub itu.
Selain itu melalui Munaslub kubu Aburizal Bakrie berencana merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai guna memperluas kewenangan Dewan Pertimbangan.
Sementara itu khusus menyoal Munaslub ini, Priyo menyatakan setuju jika penyelenggaraannya dilakukan kepengurusan Golkar hasil Munas Riau, demi mengakomodir dua kubu Golkar.
Yang terpenting, kata dia, Munaslub tetap diawasi dan dipayungi oleh Tim Transisi yang diketuai Jusuf Kalla, penyelenggaraannya dilakukan bersama-sama dan kepesertaannya diverifikasi bersama antara dua kubu.