REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono mengatakan untuk mengungkap kasus kematian Akseyna Ahad Dori (18) alias Ace, saat ini sepenuhnya sudah ditanggani langsung Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Polda Metro Jaya.
''Kasus ini sudah ditanggani langsung Satgasus Polda Metro Jaya. Kami hanya membantu saja untuk kepentingan penyelidikan,'' ujarnya di Univeristas Indonesia (UI), Depok, Selasa (26/1).
Akseyna, ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis, 26 Maret 2015. Tapi saat itu tak diketahui identitasnya. Lalu jenazahnya baru teridentifikasi pada Senin, 30 Maret 2015. Kematian mahasiswa MIPA UI ini dengan cara ditenggelam.
Pihak kepolisian kesulitan menentukan Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri. Satu-satunya kunci menguak misteri itu adalah lewat penelitian tulisan tangan di surat wasiat Akseyna yang bukan ditemukan oleh polisi.
Tapi justru ditemukan oleh rekan Akseyna di kamar korban, tiga hari usai Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga Kampus UI, tetapi belum diketahui identitasnya saat itu.
Surat wasiat itu ditemukan Jibril (18), rekan dekat Akseyna yang datang ke kos Akseyna di belakang Kampus UI pada Ahad, 29 April 2015.
Jibril datang karena disuruh tante Akseyna. Saat itulah dia menemukan surat wasiat tersebut disaksikan oleh penjaga kos yang ikut masuk ke kamar. Kemudian, di hari itu pula Jibril menginap di kos Akseyna.
Lalu, usai Jibril menginap dan menemukan surat wasiat itu, esok harinya, Senin, 30 April 2015 barulah diketahui identitas jenazah lelaki yang ditemukan di Danau Kenanga UI adalah Akseyna, rekan dekat Jibril.