REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DUT Agung Supriyono mengatakan Pemda DIY kesulitan melakukan identifikasi warga DIY eks anggota Gafatar yang berada di Kalimantan. Mereka tersebar di 10-16 kabupaten/kota di Kalimantan.
‘’Di samping itu identitas mereka ada yang terbakar, ada yang menyembunyikan identitasnya, tidak mau berpindah dan menghendaki tetap di sana (red. Kalimantan), KTPnya sudah pindah dan lain-lain,’’ kata Agung pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (26/1).
Agung menambahkan, dia juga mendapat informasi data warga DIY yang mau pulang dari Pontianak yang diperoleh oleh Kesbangpol DIY selalu berubah-ubah.
Menurut Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi, data sampai Senin sore (25/1) ada sebanyak 338 orang. Kemudian Selasa pagi (26/1) ada tambahan sekitar 70 orang.
Selanjutnya Agung mengatakan belum bisa menyampaikan secara pasti berapa warga DIY anggota eks anggota Gafatar.
"Tadi pagi (red. Selasa, 26/1) saya juga mendapat informasi ada tujuh warga DIY yang turun di Transito Surabaya. Kami belum tahu bagaimana mereka supaya bisa ke Yogyakarta apakah dijemput atau bagaimana, ini baru akan dirapatkan dulu,’’ tuturnya.
Sementara itu sehari sebelumnya Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda DIY Sulistyo mengatakan data terakhir warga DIY eks anggota Gafatar yang dibawa pulang dari Kalimantan sebanyak 338 orang yakni sebanyak 44 orang menggunakan pesawat Lion Air turun di Bandara Adi Sumarmo Ahad malam (24/1) dan sebanyak 294 orang turun di Semarang Senin (25/1) menggunakan kapal.
Dia menambahkan, pihaknya juga baru saja mendapat informasi dari Kesbangpol diPontianak bahwa Selasa (26/1) akan diberangkatkan sebanyak 715 dari Pontianak menggunakan pesawat terbang. ''Tetapi saya belum tahu apakah ada warga dari DIY atau tidak,'' tuturnya.
Mengenai penjemputan warga DIY eks anggota Gafatar yang masih di Donohudan untuk dibawa ke Youth Center Mlati Sleman,, kemungkinan akan mundur, tidak jadi Kamis (28/1), melainkan Jumat (29/1). Karena dari Pemda Jawa Tengah siapnya Jum’at (29/1), kata Agung.