Rabu 27 Jan 2016 05:31 WIB

Ada Peningkatan Jumlah Mualaf di Zimbabwe dan Zambia

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Zambia
Foto: Zambiatourism.com
Zambia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut catatan resmi, mayoritas masyarakat Zambia dan Zimbabwe adalah pemeluk Kristen. Dari total 15 juta penduduk Zimbabwe, hanya dua persen yang Muslim. Sementara, pemeluk Islam di Zambia lebih sedikit lagi. Dari keseluruhan penduduknya yang berjumlah 13,1 juta jiwa, hanya satu persen yang Muslim.

“Bahkan di sebagian besar wilayah Zambia, Islam bisa dikatakan hampir tidak ada. Tapi sejak IIB mulai beraktivitas di sini, kami menyaksikan sudah banyak orang yang menerima Islam,” ujar Presiden Dewan Tinggi Islam Zambia, Suzgo Zimba, seperti dilansir onislam, Rabu (27/1).

Menurutnya, IIB kini memainkan peranan penting dalam penyebaran syiar Islam di Zambia. Ia pun merasa optimistis bahwa populasi Muslim di negara itu akan terus mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun mendatang.

(Baca: Muslim Malawi Berdakwah Hingga Zimbabwe dan Zambia)

Terpisah, Presiden Gerakan Dakwah Islam Zimbabwe, Syekh Abdul Rahman, juga menaruh harapan yang besar kepada IIB. Ia menilai kehadiran kantor cabang organisasi asal Malawi itu mampu membangkitkan kembali dakwah Islam di negaranya—yang selama ini seperti ‘berjalan di tempat’.

“Pertumbuhan Islam di Zimbabwe mengalami stagnasi selama bertahun-tahun. Populasi Muslim di negeri ini terus menyusut dari waktu ke waktu. Akan tetapi, setelah IIB membentuk bironya di sini, kami melihat adanya peningkatan jumlah mualaf di Zimbabwe,” kata Syekh Abdul Rahman.

Ia menuturkan, para dai asal Malawi sangat dihargai di Zimbabwe lantaran peran aktif mereka dalam menyampaikan syiar Islam di negara itu. Oleh karenanya, ia pun memuji peran IIB yang kini menjadi tonggak dalam penyebaran Islam di Zimbabwe.

“Keberadaan biro IIB di Zimbabwe bakal memperkuat fondasi dakwah telah dibangun oleh para leluhur kami sejak masa lampau,” imbuh Syekh Abdul Rahman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement