Rabu 27 Jan 2016 03:25 WIB

Islamofobia Tantangan Remaja Muslim Amerika

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
muslim amerika
Foto: huffingtonpost.com
muslim amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Islamofobia menjadi tantangan bagi Muslim saat ini, terutama di negara Barat, seperti Amerika Serikat.

Pengalaman menghadapi Islamofobia bagi Muslim negara adikuasa tersebut sudah biasa dilalui. Berbagai bentuk Islamofobia menghantui, mulai dari komentar bernada tajam hingga serangan fisik. Namun, bagi remaja Muslim lokal Illinois, mereka merasa sangat jarang mengalami serangan Islamofobia, hingga sama sekali tak pernah.

“Kadang saya takut untuk berbelanja atau bepergian ke tempat lain,” kata seorang pelajar SMA Rochester, Maha Alkabsh, bercerita. “Saya takut jika ada yang mengatakan hal jahat pada saya atau memandangi saya dengan aneh.”

Menjadi seorang Muslim di tengah Illinois memang tidak selalu menyenangkan. Namun, bagi Alkabsh, secara keseluruhan ia merasa baik-baik saja.

Siswa tingkat akhir SMA Springfield, Dalia Hassan, menceritakan ia sama sekali tak pernah mengalami serangan Islamofobia. Ia hanya melihat dan mendengar hal itu dari berita.

Sementara, siswa baru SMA Glenwood, Malik Siddique, pernah mendengar orang-orang membawa Islam dalam percakapan. Namun, biasanya, menurut Siddique, mereka hanya bergurau. “Saya tidak pernah mendengar seseorang sungguh-sungguh membenci saya,” ujar Siddique.

Kesalahpahaman atas radikalisme dan terorisme yang menjangkiti masyarakat, bagi Alkabsh, sangat tidak menyenangkan. Sentimen terhadap Muslim itu makin ramai setelah seorang tokoh politik menggembar-gemborkan pandangannya.

Selain pandangan itu, kehidupan remaja Muslim di Illionis, menurut mereka, sama seperti remaja-remaja pada umumnya. Aktivitas mereka berkisar antara sekolah, macam-macam kegiatan sosial, serta bermain bersama teman.

Namun, memang mereka kadang menghadapi beberapa stereotipe tentang Islam. Jelas hal itu cukup mengusik. Misalnya, Siddique yang pernah mendengar asumsi bahwa ia, sebagai Muslim, tidak bisa mendengarkan musik dan menari.

“Itu yang paling mengganggu,” katanya. Termasuk, anggapan ia tak bisa makan daging sama sekali. Padahal, Siddique menyukai makanan olahan daging, seperti steak, dan jelas ia hanya tak bisa makan daging yang diharamkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement