Rabu 27 Jan 2016 09:14 WIB

Mantan Gafatar Dapat Pembinaan Mental dan Agama

Petugas mendampingi sejumlah anak eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membaca buku di perpustakaan keliling di penampungan Asrama Transito Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/1).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas mendampingi sejumlah anak eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) membaca buku di perpustakaan keliling di penampungan Asrama Transito Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan memberikan pembinaan dan bimbingan mental maupun keagamaan kepada para mantan anggota Gafatar sebelum dikembalikan ke pihak keluarga atau ke tempat tinggalnya.

"Kami sudah sepakat dengan MUI untuk melakukan pembinaan mental kepada para mantan anggota Gafatar ini saat mereka kembali ke Kabupaten Bogor," kata Bupati Bogor, Nurhayanti, di Cibinong, Rabu (27/1).

Ia mengatakan, pembinaan mental dan bimbingan akan diberikan sebelum 42 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dikembalikan ke pihak keluarganya, atau kampung halamannya.

"Sebelum mereka dipulangkan, kami pastikan dulu kondisi mentalnya, kami berikan bimbingan agama agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar, dengan keimanan yang sebenarnya," katanya.

Menurutnya, belum diketahui pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembinaan mental dan spiritual para mantan anggota Gafatar tersebut, namun yang pasti baru akan dikembalikan ke tengah keluarga ketika sudah benar-benar dapat diterima oleh masyarakat.

"Saat ini posisi mereka juga masih di Jakarta dan Bandung, belum ada di Kabupaten Bogor. Yang pasti, sebelum pulang ke tengah keluarga mereka harus diberikan pembinaan dulu, supaya dapat diterima kembali," katanya.

Selain itu, lanjut Yanti, juga akan diberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat setempat untuk bisa menerima mantan anggota Gafatar, agar tidak memicu konflik yang tidak diinginkan.

"Aparat di wilayah juga memberikan pemahaman, dan pengawasan agar warga bisa menerima kembali kehadiran mantan anggota Gafatar, sehingga meminimalisasi terjadi penolakan atau hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement