REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogtakarta, akan menyiapkan tiga tempat penampungan sementara bagi warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara, yang dipulangkan dari Kalimantan Barat.
"Kami sudah rapat dengan tim yang terdiri dari sejumlah instansi terkait tentang persiapan menerima kiriman eks Gafatar. Ada tiga alternatif tempat yang disiapkan untuk penampungan sementara," kata Kepala Dinas Sosial Bantul, Suarman di Bantul, Rabu (27/1).
Menurutnya, berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut tiga tempat alternatif itu adalah Mess Persiba di Jalan Bantul, kantor Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) Sewon dan Pondok Pemuda Ambarbinangun Kasihan.
Ia mengatakan dari tiga tempat penampungan sementara eks anggota Gafatar yang dialternatifkan itu, masih dibahas tim yang terdiri dari instansi terkait serta Kodim dan Polres untuk menentukan tempat yang paling tepat.
Meski demikian, menurutnya tempat penampungan sementara bagi warga yang pernah bergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) yang diduga ajarannya menyimpang tersebut lebih condong di SKB Sewon karena berbagai pertimbangan.
"Menurut saya lebih ke alternatif kedua (SKB Sewon), karena didukung dengan fasilitas yang cukup. Lokasinya juga tertutup tidak berbaur dengan permukiman," ujarnya.
Sedangkan di dua tempat lainnya, menurut dia, berada di wilayah terbuka seperti di Mess Persiba yang berada di tepi Jalan Raya, sedangkan di Pondok Pemuda Kasihan tidak ada tempat khusus mengingat eks Gafatar ada yang satu keluarga.
Suarman mengatakan penanganan terhadap warga eks Gafatar ketika sampai di Bantul nanti akan dibahas lebih lanjut bersama tim, apalagi sebelum dikirim ke daerah asal, mereka akan ditampung beberapa hari di Youth Center DIY.
"Untuk sementara ini yang perlu disiapkan setidaknya tempat penampungan sementara dan rencana sosialisasi. Kalau soal penanganan lebih lanjut itu bukan ranah kami dan masih akan dibahas lagi," jelasnya.