REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan proyek pembangunan dua jalan layang di samping jalan layang Semanggi, akan dilakukan sekitar bulan April atau Mei 2016 mendatang.
Ahok mengatakan pembangunan jalan layang itu akan dilakukan oleh salah satu pengembang swasta asal Jepang, Mori Company. Ia menjelaskan perusahaan itu akan membangun gedung di Jakarta sekaligus menaikkan koefisien luas bangun (KLB) bangunannya tersebut.
"Jadi (pembangunan jalan layang), mau groundbreaking bulan April atau Mei ini, Saya bilang, oke tidak usah ganti kami duit. Itu naikkan KLB, saya kasih izin," ujarnya, Rabu (27/1).
Ahok yakin pembangunan jalan layang Semanggi tidak akan mempengaruhi pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Sebab, kata Ahok, di sepanjang Semanggi-Bundaran HI-Blok M, proyek MRT dilakukan di bawah tanah. Sedangkan untuk pembangunan jalan layang Semanggi dilakukan di atas atau melayang.
"Jadi nanti kami mau buat jalan dari Jalan MT Haryono ke Bundaran HI tidak usah berputar lagi, tapi langsung naik. Kemudian kendaraan yang dari Grogol langsung naik ke arah Kebayoran Baru," jelasnya.
Diketahui, untuk membangun jalan layang Semanggi diperlukan sekitar 500 miliar rupiah. Total biaya itu telah lengkap dengan fasilitas penerangan jalan umum (PJU). Diprediksi pembangunan jalan layang itu bisa selesai pada pertengahan 2017 nanti.