Rabu 27 Jan 2016 10:32 WIB

Sudah tak Layak Pakai, Ahok Paksa Metro Mini Gabung Transjakarta

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Bus-bus Metromini yang terkena razia Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dikandangkan di Pul Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (20/12).
Foto: Antara/M. Ali. Wafa
Bus-bus Metromini yang terkena razia Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dikandangkan di Pul Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama menyatakan supaya para pemilik metro mini bergabung dengan Transjakarta. Ia meyakini metro mini tidak akan bisa bersaing dengan Transjakarta yang tarifnya cuma Rp 3.500.

Basuki atau biasa disapa Ahok mengatakan ada aturan yang mengatur supaya kendaraan di atas sepuluh tahun tidak bisa beroperasi. Namun Ahok belum bisa menerapkan aturan itu karena ia berbaik hati menunggu metro mini bergabung dengan Transjakarta. Meski begitu, Ahok sudah memahami sebenarnya hampir semua metro mini sudah tak layak pakai.

"(Kalau aturan itu diterapkan) Metro mini bisa 80 persen, 90 persen dibuang. Nah makanya kita toleransi, kasih mereka pindah ke kita untuk diberi rupiah per kilometer. Itu saja," katanya kepada wartawan, Rabu (27/1).

Sementara itu, Ahok merasa Dirut metro mini yang baru terpilih tidak akan memberikan hasil positif jika tidak bergabung dengan Transjakarta. Apalagi ia menjelaskan tarif Transjakarta yang tergolong lebih murah bisa membuat metro mini sepi peminat. Ahok menegaskan metro mini tak akan bisa bersaing dengan Transjakarta.

"Kamu mau saingan sama saya yang Rp 3.500 (Transjakarta)? Terus pakai Bank DKI nggak usah bayar? Kamu mau pungut berapa duit coba? Kamu enggak bisa bersaing sama saya. Makanya lebih baik ikut sama saya saja," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement