REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pangsa pasar atau market share perbankan Syariah terhadap Perbankan di DIY sebesar 7,9 persen. Hal ini masih lebih besar dibanding pangsa pasar perbankan syariah secara nasional sebesar 4,7 persen. Angka itu ditarget tahun ke depan bisa naik menjadi 10 persen.
Hal itu dikemukakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Fauzi Nugroho pada saat memberikan arahan Musyawarah Wilayah (Musywil) Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) DIY, di Galery Prawirataman Yogyakarta, Rabu (27/1).
Fauzi mengatakan OJK mendorong bank syariah agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi tersebut diharapkan menyangkut investasi. Hal ini untuk mencegah investasi bodong beredar di masyarakat.
Sementara itu Pembina Asbisindo DIY Yunahar Ilyas mengungkapkan bank syariah di London cepat berkembang karena mendapat dukungan dari pendapatan minyak, sedangkan Bank Syariah di Malaysia mendapat dukungan penuh oleh kerajaan termasuk 12 kementerian. Bank Syariah di Indonesia mendapat dukungan dari Bank Indonesia dan OJK tetapi dukungan dari masyarakat masih kecil. Dari hasil studi menunjukkan yang yakin bank konvesional haram hanya 10 persen dan yang yakin bank konvensional halal juga 10 persen, sedangkan yang 80 persen mengambang.
Pasar utama Asbisindo saat ini, 10 persen yang yakin dan fanatik terhadap syariah. Asbisindo harus bekerja keras untuk menggarap pasar yang 80 persen.
Menurut Ketua Pelaksana Asbisindo DIY Noor Aslan untuk mencapai target tersebut bank syariah harus lebih banyak melakukan sosialisasi supaya masyarakat lebih banyak yang tahu tentang bank syariah. Secara internal, bank syariah dinilai mesti berbenah, produk baru harus dimunculkan agar menjawab kebutuhan masyarakat, serta ada relasaksasi terhadap ketentuan agar bank Syariah lebih dinamis.
‘’Kita harus bisa menarik agar bank syariah bisa dipilih orang. Dengan harapan ada gula ada semut, sehingga Asbisindo harus memasyarakatkan bank syariah dengan literasi dan edukasi,’’ tuturnya.
Dia mengatakan anggota Asbisindo DIY ada 24 bank Syariah terdiri dari 11 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan 13 Bank Umum Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS).
Sementara itu Sekjen Asbisindo Edi Sunarto menambahkan saat ini aset perbankan syariah DIY pada November 2015 sebesar Rp 4,7 triliun atau tumbuh sebesar 14 persen dibanding posisi tahun sebelumnya Rp 4,1 triliun. Dana pihak ketiga terkumpul Rp 3,8 triliun dan pembiayaan sebesar Rp 3 triliun.