REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Sesi Pencegahan dan Penanggulamgan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Intan Widayati mengungkapkan warga yang menderita penyakit demam berdarah (DBD) memang meningkat. Tren kenaikan tersebut mulai terlihat sejak awal Januari 2016.
"Dari awal Januari sepertinya trennya meningkat. Sampai minggu kedua bulan ini sudah direkap ada sampai 65 kasus DBD," kata Intan kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).
Ia menambahkan untuk melihat peningkatan pada Januari 2016 ini perlu direkap kembali hingga Akhir bulam ini. Menurut Intan, hingga Rabu (27/1), 65 kasus tersebut sudah positif menderita DBD bukan suspect.
Selain tren yang semakin meningkat, jika dilihat dari data 2014 sampai 2015 wilayah Kabupaten Bogor yang menderita DBD menurun. "Awal tahun ini mungkin trennya meningkat, tapi kalau dilihat dari data dua tauhn lalu, menurun," tutur Intan.
Pada 2014, penderita DBD di Kabupaten Bogor mencapai 1.800 orang dengan 29 jiwa meninggal dunia. Sementara pada 2015, penderita DBD menurun menjadi 1.400 orang demgan 27 orang meninggal dunia.
Intan mengharapkan meski terlihat peningkatan pada 2016 namun DBD tetap bisa dikendalikan dengan baik. "Untuk mengantisipasinya tidak hanya dari pemerintahan saja namun masyarakat juga harus proaktif," katanya.