REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut menambah satu kapal perangnya (KRI) Teluk Penyu untuk mengevakuasi warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Pontianak, Kalimantan Barat, sehingga kapal yang dikerahkan total empat unit.
"TNI AL menambah satu kapal pendarat, yaitu KRI Teluk Penyu, untuk mengangkut sisa (eks anggota) Gafatar," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zainudin, melalui pesan singkatnya, di Jakarta, Rabu (27/1).
Dia mengungkapkan, saat ini eks anggota Gafatar yang belum terangkut sebanyak 984 orang. Posisi KRI berjenis kapal pendarat (landing ship tank/LST) itu sudah berangkat dari Surabaya, pada Selasa (26/1).
"Saat ini KRI TPN (Teluk Penyu) lintas laut di Laut Jawa," kata Zainudin.
Sebelumnya, TNI AL sudah mengerahkan KRI Teluk Gilimanuk, KRI Teluk Bone dan KRI Teluk Banten untuk mengevakuasi bekas anggota Gafatar ke daerah asal. Mereka akan ditampung di sejumlah tempat, seperti asrama haji dan rumah penampungan Dinas Sosial, untuk kemudian dikembalikan ke keluarga atau masyarakat dimana mereka tinggal sebelumnya.