REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI Jakarta siap menerima kedatangan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Ia pun menyatakan eks anggota Gafatar itu akan diberikan pembinaan supaya nilai ideologinya bisa dikembalikan seperti semula.
Djarot mengatakan meski gelombang kedatangan eks Gafatar terbilang cepat dan mendadak, ia mengaku siap. Namun memang Pemprov DKI Jakarta belum dibentuk koordinator antara berbagai lembaga untuk menangani gelombang eks Gafatar.
Politikus PDIP itu mengatakan akan segera melaksanakan rapat koordinasi antar lembaga seperti Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil, Polri dan Kodam Jaya.
"Prinsipnya DKI siap terima kedatangan eks Gafatar, walau kedatangan mereka sangat cepat dan mendadak. Kita minta setelah rapat ini siapa koordinatornya baik dr Kemenag, FKUB, Polda," katanya, Rabu (27/1).
Djarot melanjutkan, Pemprov DKI akan membantu penyediaan pasukan logistik, serta membangun dapur umum. Selain itu, pihaknyanya juga akan menurunkan Dinas Kesehatan segera turun tangan untuk mempertanggungjawabkan aspek kesehatan.
"Termasuk juga pendataan supaya bisa pastikan warga mana? Apakah warga Jakarta atau bukan. Kita juga berikan pelayanan rohani," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Kalimantan Barat kembali memulangkan warga eks Gafatar. Pemulangan ke dua wilayah sekaligus yaitu Jakarta dan Semarang. Jumlah eks Gafatar yang dipulangkan sebanyak 2.104 orang. Diperkirakan untuk yang Jakarta mencapai 700 orang.
Pemulangan dilakukan lewat jalur laut dengan rinciannya, sebanyak 823 orang diberangkatkan melaui Pelabuhan Dwikora Pontianak dan 1.281 orang lewat pelabuhan Kabupaten Ketapang.