REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Stasiun Klimatologi Klas I Kediri, Provinsi NTB menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang akan terjadi pada akhir Januari hingga Februari mendatang. Sebab, dampak buruk yang diakibatkan yaitu terjadi ancaman longsor dan banjir. Termasuk potensi pohon-pohon yang tumbang.
“Diperkirakan akan terjadi peningkatan curah hujan di NTB mulai akhir Januari hingga Februari mendatang. Masyarakat harus waspada terhadap dampak buruk yang ditimbulkan seperti ancaman longsor dan banjir serta potensi pohon tumbang,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Kediri, NTB, Wakodim di Kota Mataram, Rabu (27/1).
Menurutnya, pengaruh El Nino masih akan terasa pada awal hingga pertengahan Januari dengan fakta hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk NTB "kehilangan hujan". Kondisi tersebut berdampak pula pada petani yang bingung karena baru memulai menanam kembali.
Ia menuturkan, pengaruh El Nino tersebut berupa pelemahan pola angin baratan sehingga menyebabkan peluang hujan menjadi berkurang di NTB pada awal dan pertengahan Januari 2016 tersebut. Namun, memasuki akhir Januari angin baratan telah kembali menguat yang berdampak massa udara pembawa suplai hujan kembali mengalir memasuki wilayah Indonesia ke arah timur termasuk NTB.
Wakodim mengatakan kondisi ini diperkuat fase MJO dengan intensitas kuat yang melintas di Indonesia. “MJO adalah siklus pergerakan awan-awan hujan yang bergerak ke timur sepanjang wilayah tropis. Dampak MJO adalah peningkatan peluang hujan pada daerah yang dilewatinya,” katanya.