REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Camat Bandung Kulon, Kota Bandung, Dadan Haeri Guratman membantah pihaknya melakukan pendataan lesbi di sekitar kelurahan Gempol Sari. Kabar ini beredar setelah muncul dalam akun media sosial Facebook netizen.
Dadan mengatakan operasi yang digelar pada Senin (25/1) malam kemarin merupakan operasi pendataan penduduk. Dalam rangka pelaksanaan imbauan wali kota untuk peningkatan ketentraman setelah kasus terorisme beberapa waktu lalu.
"Nggak benar itu (pendataan lesbi). Jadi yang benar itu kita dengan aparat dinas kependudukan itu operasi rutin pendataan penduduk. Kan kita dapat edaran wali kota untuk peningkatan ketentraman ketertiban," kata Dadan di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1).
Menurutnya operasi pendataan penduduk memang rutin dilakukan. Mengingat kelurahan Gempol Sari dan Cigondewah Kaler merupakan wilayah industri yang banyak dimukimi pendatang. Ia menyebutkan di Gempol Sari banyak terdapat kontrakan dan kos-kosan. Kebanyakan diisi oleh pegawai dari pabrik-pabrik industri sekitar, salah satunya PT Kahatex.
Operasi pendataan tersebut, ujar dia, untuk mendata penghuni baru yang belum melapor pada aparat kewilayahan setempat. Jadi bukan spesifik mendata lesbi yang memang banyak diresahkan masyarakat sekitar."Kita hanya operasi rutin yang sudah biasa sekaligus sosialisasi kependudukan. Kita mah tidak sendirian kita menggandeng dinas kependudukan," ujarnya.
Ia mengaku memang banyak mendengar laporan masyarakat soal marakna lesbi di Cigondewah dan Gempol Sari. Namun ia tidak pernah mengetahui secara langsung.
Selain itu, sebagai aparat pemerintahan, ia mengaku tidak bisa menindak secara hukum karena tidak ada landasan itu menjadi pelanggaran. Meski demikian pihaknya akan memantau dan memberikan pembinaan jika ditemukan kasus tersebut.
Sebelumnya dalam sebuah laman Facebook milik akun Ugie Khan disebutkan FPI Bandung Kulon bersama kelurahan dan kecamatan serta kepolisian melakukan pendataan para lesbi. Lesbi yang didata kemudian diusir dari tempat tinggalnya karena dianggap meresahkan.
Selain itu terdapat spanduk penolakan terhadap kaum lesbi dan homo yang terpasang di Jalan Cigondewah bertuliskan 'Lesbi & Homo Dilarang Masuk ke Wilayah Kami!!'. Di samping spanduk terdapat logo ormas Front Pembela Islam (FPI) mewakili DPC FPI Bandung Kulon.