Rabu 27 Jan 2016 19:30 WIB

AP II Tegur Maskapai Soal Penyebutan Lokasi Bandara Soekarno-Hatta

Rep: c35/ Red: Nidia Zuraya
Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Budi Karya Sumadi mengeluarkan surat edaran untuk menjelaskan keberadaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu untuk meluruskan persepsi banyak orang yang menyebut Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu berada di Cengkareng, Jakarta. Padahal letak bandara internasional tersebut berada di Tangerang, Banten. 

"Kami membuat surat edaran kepada semua maskapai dan pihak lainnya, kalau Bandara Soekarno-Hatta bukan di Cengkareng, tapi di Tangerang. Kami lakukan itu karena memang letak bandara di Tangerang, dan kami menghormati hal itu," kata Budi, Rabu (27/1).

Kemudian Public Relation Manager PT AP II Yado Yarismano menjelaskan, isi surat edaran tersebut menyebutkan agar semua maskapai penerbangan mengubah penyampaian kalimat selamat datang. 

Perubahannya dari "Selamat Datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta" menjadi "Selamat Datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten". 

"Semua papan informasi juga akan diubah menyertakan keterangan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten," ujar Yado. 

Perihal penyebutan nama lokasi Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta, sempat mendapat protes dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Arief berpendapat, penyebutan nama Cengkareng, Jakarta, tidak tepat karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta jelas berada di Tangerang. 

Tidak hanya itu, walikota Arief juga meminta agar kode CGK untuk Bandara Soetta diganti. Namun, Budi mengungkapkan, kode CGK untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak diganti karena sudah masuk dalam kode penerbangan internasional. 

Oleh karena itu, kode CGK kemungkinan besar akan tetap dipakai dengan mengganti keterangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta bertempat di Tangerang.

Baca juga: 30 Bandara di Indonesia tidak Aman

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement