Rabu 27 Jan 2016 19:39 WIB

Tiga Pasien Meninggal, Lubuklinggau Status KLB Demam Berdarah

Rep: Maspril Aries/ Red: Ani Nursalikah
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) melanda beberapa daerah di Sumatra Selatan (Sumsel), salah satunya Kota Lubuklinggau. Di kota ini, sudah tercatat lebih dari 100 kasus.

“Sampai hari ini tercatat ada 184 kasus di DBD di Kota Lubuklinggau, tiga orang pasien DBD meninggal dunia. Sekarang kami telah menetapkan status kejadian luar biasa atau KLB untuk penyakit DBD,” kata SN Prana Putra Sohe Walikota Lubuklinggau kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).

Status KLB untuk di Kota Lubuklinggau menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini merupakan daerah pertama di Sumsel yang berstatus KLB. “Status ini sudah dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan,” ujarnya.

Menurut Wali Kota Prana Sohe, dari 72 kelurahan yang ada di Lubuklinggau, sebanyak 50 kelurahan ditemukan adanya kasus DBD. “Sekarang kami menggalakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara serentak. Setiap pagi Ketua RT diwajibkan memimpin gerakan PSN di lingkungan tempat tinggal bersama warganya,” kata Prana Sohe.

Selain itu, Wali Kota Prana Sohe juga menginstruksikan untuk menggratiskan biaya pengobatan dan perawatan bagi pasien DBD yang berasal dari Kota Lubuklinggau, yang dirawat di Puskesmas rawat inap dan RS Siti Aisyiah.

“Sekarang ini pasien DBD yang menjalani perawatan di rumah sakit daerah Siti Aisyiah bukan hanya pasien warga Kota Lubuklinggau tapi juga ada dari daerah tetangga Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara,” kata Prana Sohe.

Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau juga telah bergerak dengan membagi  bubuk abate beserta brosur pencegahan DBD untuk mencegah penyebaran DBD di kota yang terletak di ruas jalan Lintas Sumatera.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement