REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korea Utara sempat mengklaim telah berhasil melakukan uji coba nuklir pada awal bulan ini. Ini menjadi uji coba keempat nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara. Sejumlah nada protes pun datang dari berbagai negara, terutama dari Amerika Serikat (AS).
Sikap AS kembali dipertegas lewat pernyataan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. ''Itu (uji coba nuklir Korea Utara) adalah ancaman yang nyata, ancaman terhadap dunia,'' kata Kerry seperti dikutip AFP, Rabu (27/1). (Harga Minyak Anjlok, Qatar Rombak Kabinet).
Sebelumnya, Amerika Serikat terus mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi terhadap Korea Utara atas uji coba nuklir atau bom hidrogen. Kendati begitu, upaya AS ini tidak mendapatkan dukungan dari Cina.
Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi mengungkapkan, pihaknya sebenarnya selalu mendukung langkah-langkah yang diambil Dewan Keamanan PBB terkait uji coba nukli Korea Utara. Namun, langkah tersebut harus tidak meningkatkan ketegangan baru.
''Jangan sampai memprovokasi ketegangan baru dalam situasi tersebut,'' kata Wang.
Sementara, terkait hubungan antara AS dengan Cina, Kerry mengungkapkan, kedua belah pihak tengah berusaha untuk mempercepat resolusi bersama atas perbedaan di sejumlah isu. Namun, Kerry menegaskan, pihaknya akan tetap berusaha untuk melindungi kepentingan mereka.
''Amerika Serikat akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika Serikat dan teman serta sekutu kami di dunia,'' kata Kerry.